"apa kabar ?" tanyamu sembari menyodrokan tanganmu.
"..." aku hanya terdiam
"tidak seperti biasanya kamu seperti ini. bukannya kamu sangat bahagia dan mendambakan pertemuan kita?" tanyamu kembali
"apa yang kamu bawa ? sebuah kotak berisi kepingan harap dan patahan-patahan dari hati ku dulu?" tanyaku sembari menyibakan tanganmu
"aku tidak mengerti. aku membawakan apa yang kamu inginkan." jawabmu
"kamu tidak pernah tahu apa yang aku inginkan. dulu, kamu meninggalkan aku bersama rinai hujan kesedihan dan membiarkan aku menunggu kedinginan sampai rasa ini membeku" jawabku
"seharusnya kamu tahu, dulu itu bukan waktunya. sekarang , sekarang aku yang menjemputmu. mengajakmu melihat pelangi setelah hujan , menghangatkan hati dengan sinaran cinta yang aku tawarkan padamu" jelasmu tegas.
"dulu bahkan kamu tak ingin menoleh sedikitpun." ucapku
"kamu salah paham. aku tak mengerti rasa itu , aku kurang paham aku hanya tak ingin menyakiti" jelasmu
"kamu lebih memilih dia. dibanding aku yang lebih dulu menyimpan asa,cinta dan harap padamu" jawabku
"kamu juga tidak tahu, bahwa pada saat itu ada banyak keraguan yang muncul bersama dengan kehadiran dia saat itu"jelasmu padaku
"kenapa baru saat ini kau ucap semuanya? disaat semuanya sudah mulai tidak mungkin" tanyaku tegas.
"aku baru menyadari bahwa cinta itu , kamu. kemarin adalah sebuah penyesalan buatku. semuanya mungkin, aku yakin. semuanya akan baik-baik saja. percayalah !" kamu mencoba meyakinkan aku
"semua alibimu tersusun rapi di memoriku. apa yang kamu katakan akan berulang pada hubungan kita. rasakan , betapa lelah hati ini mengaduh, menunggu kepastiannya. hingga aku harus berulang kali memulai sugesti bahwa kamu patut aku benci dan aku akan lebih baik jika bisa melupakan bahkan mengubur semua harapanku padamu"jelasku
"dan kini , aku menginginkanmu saat ini. apakah itu salah?" tanyamu sedikit tinggi
"jika aku tidak mau. untukku rasa itu sudah tidak bisa disusun. puing-puing rasa yg kubangun sejak dulu itu pecah tak berbentuk lagi. maaf cintamu terlambat. sekarang aku sedang memeluk senyum manis seseorang yang mampu membuatku jatuh cinta kepadanya" ucapku menatapmu dalam
"benarkah ? apakah tidak ada kesempatan kedua untukku menyusun puing-puing rasa yang ku hancurkan dulu ? aku yakin aku mampu. "tanyamu memohon
"terlambat. lihat puing-puing itu tergeletak tak berbentuk di pojokan hati. aku pun tidak ingin menunggumu membersihkan merapikan kembali puing rasa yang telah hancur dulu. tidak ada kesempatan kedua untuk cinta kali ini. cukup ! pergi jangan kembali, kemasi semua rasa cinta yang datang terlambat. kurasa itu tidaklah penting saat ini" tegasku
"tapi..."ucapmu
"maaf. aku harus pergi. ada satu senyum yg harus membuatku kembali dan melupakanmu" ucapku lalu pergi
~ untukmu , yang pada suatu saat nanti akan kembali menawarkan cinta yang aku dambakan , usailah simpan saja di kotak emasmu. kenang aku , bukankah aku orang yang tak pernah kau inginkan, dulu. Maaf, aku akan menghampiri senyumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HI, tinggalkan jejakmu disini bisa dong ya !