Kamis, 04 April 2013

Lalu, aku sebut kamu pecundang !


Rasanya hambar . .
Bagaikan tanpa nyawa aku mencintaimu. Tak maju dan tak mundur , tak tahu harus apa.
Tapi , ada secuil amarah dan seolah tak terima , kamu dengan dia.
Bisakah kau tak umbar cinta di hadapanku , aku muak !
Dulu , seolah kau memberikan kucuran harapan. Nyatanya ?! itu hanya rasaku saja.
Sekarang , kau dengan dia lantas aku ?
Kau seolah menyuruhku pergi dan menjauh , aku masa lalumu.
Tanpa di suruh pun aku kan pergi , kuanggap kau maya kau tak nyata !
aku munafik ! aku pecundang !
Namun engkau paling bodoh ! menyia – nyiakan aku dalam terang , meninggalkan aku dalam gelap dan membiarkanku dibawah rintikan salju ketidakpastian. Itu dingin dan mematikan !
Siapa yang memayungiku dan memberikan kehangatan?
Orang yang belum aku kenal , belum pernah kulihat tatapan tajam dimatanya, yang belum pernah kulihat senyumnya , yang belum pernah kusebut namanya dalam doa,yang belum pernah hadir dan bercokol dalam otak dan hati yang mulai mati ini !
Dan kini , aku memercayainya untuk tetap tinggal menempati ruang hati sepenuhnya , sebebasnya karena dia tidak seperti kamu. yang hanya bersandar di samping pintu dan mau tak  mau untuk masuk kedalamnya. Kamu pun , pecundang !



1 komentar:

HI, tinggalkan jejakmu disini bisa dong ya !