Rasanya hambar .
.
Bagaikan tanpa
nyawa aku mencintaimu. Tak maju dan tak mundur , tak tahu harus apa.
Tapi , ada
secuil amarah dan seolah tak terima , kamu dengan dia.
Bisakah kau tak
umbar cinta di hadapanku , aku muak !
Dulu , seolah
kau memberikan kucuran harapan. Nyatanya ?! itu hanya rasaku saja.
Sekarang , kau
dengan dia lantas aku ?
Kau seolah
menyuruhku pergi dan menjauh , aku masa lalumu.
Tanpa di suruh
pun aku kan pergi , kuanggap kau maya kau tak nyata !
aku munafik ! aku pecundang !
aku munafik ! aku pecundang !
Namun engkau
paling bodoh ! menyia – nyiakan aku dalam terang , meninggalkan aku dalam gelap
dan membiarkanku dibawah rintikan salju ketidakpastian. Itu dingin dan
mematikan !
Siapa yang
memayungiku dan memberikan kehangatan?
Orang yang belum
aku kenal , belum pernah kulihat tatapan tajam dimatanya, yang belum pernah
kulihat senyumnya , yang belum pernah kusebut namanya dalam doa,yang belum
pernah hadir dan bercokol dalam otak dan hati yang mulai mati ini !
Dan kini , aku
memercayainya untuk tetap tinggal menempati ruang hati sepenuhnya , sebebasnya
karena dia tidak seperti kamu. yang hanya bersandar di samping pintu dan mau
tak mau untuk masuk kedalamnya. Kamu pun
, pecundang !
:))))))
BalasHapus